Kopi adalah
salah satu minuman populer di dunia saat ini. Tanaman kopi ini
ditemukan pertama kali di dataran tinggi Ethiopia dan telah dikonsumsi oleh
manusia sejak abad IX. Terdapat dua spesies utama dari tanaman kopi, yaitu
kopi Arabika dan kopi Robusta (Coffee canephora). Kopi Arabika merupakan
spesies yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi. Produksi kopi Arabica
dunia sekitar tiga perempat produksi kopi dunia. Kopi mengandung zat kafein
yang dapat mengurangi kantuk dan rasa lelah, meningkatkan kesadaran, serta
membuat daya pikir menjadi lebih cepat dan jernih. Hal tersebut yang
menyebabkan pekerja sering meminum kopi. Banyak studi yang meneliti efek
konsumsi kopi terhadap kondisi medis tertentu seperti ginjal, kolesterol, lambung
dan sebagainya. Ada efek positif dan efek yang ditimbulkan dari mengkonsumsi
kopi ini. Efek negatifnya diperkirakan ada hubungannya dengan kafein.
Ginjal
merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring darah menjadi urin. Kafein bekerja pada
sistem syaraf pusat, otot termasuk otot jantung, dan ginjal. Kafein akan meningkatkan
aliran darah ke ginjal dan vasokontriksi pembuluh darah, sehingga akan
menyebabkan hipertensi atau peningkatan tekanan intertisium diruang kapsula
bowman dan tubulus ginjal. Mekanismenya melalui pengaktifan kerja saraf
simpatis yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan
oksigen serta vasokontriksi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah/hipertensi. Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang
normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia
dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah
maka gejala akan semakin berat dan menyebabkan awal terjadinya penyakit gagal
ginjal.
Sumber :
Puspitasari, P., Dudung,
K. 2015.Hubungan Antara Konsumsi Minuman Berenergi Yang Mengandung Kombinasi
Taurin Dan Kafein Dengan Angka Kejadian Gagal Ginjal Kronis. Jurnal Kesehatan
Hesti Wira Sakti, Volume 3, Nomor 3.
0 comments:
Post a Comment