Wednesday, February 13, 2019




Obesitas merupakan keadaan sesorang yang memiliki berat badan berlebihan. Obesitas saat ini disebut sebagai the New World Syndrome, angka obesitas setiap tahunnya selalu meningkat. Di seluruh dunia, kini dilaporkan ada lebih dari satu miliar orang dewasa yang memiliki berat badan lebih (gemuk), dan paling sedikit ada 300 juta orang yang masuk kategori obesitas (BMI di atas 30). Obesitas dapat memicu terjadinya komplikasi penyakit lain misalnya kencing manis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan beberapa penyakit kanker.
Obesitas secara umum  dibagi atas dua kelompok yaitu tipe obesitas sentral dan tipe obesitas ginoid. Tipe obesitas sentral yaitu dengan ciri-ciri badan berbentuk perut membuncit ke depan, banyak didapatkan pada kaum pria. Tipe ini cenderung akan timbul penyakit jantung koroner, diabetes dan stroke. Sedangkan obesitas Tipe Ginoid Banyak pada kaum wanita terutama yang telah masuk masa menopause, panggul dan pantatnya besar, dari jauh tampak seperti buah pir.

Cara Mengukur Obesitas         

            Pertama adalah mengukur BMI (Body Mass Index), yang kedua adalah mengukur Lingkar Pinggang atau Waist Circumference. Body Mass Index dihitung dengan mengukur tinggi badan (dalam meter) dan berat badan (dalam kilogram), kemudian masukkan ke dalam rumus sebagai berikut:


Pengukuran BMI ini tidak akurat bila dipakai untuk orang tertentu, misalnya body builder atau atlit (otot mempunyai berat lebih daripada lemak), anak, orang tua, wanita hamil, atau orang dewasa yang pendek (tinggi badan kurang dari 5 feet atau 150 cm).


Waist Circumference (LingkarPinggang) diukur dengan meletakkan pengukur pada pinggang tepat di atas tulang panggul, ukurlah lingkar pinggang pada saat mengeluarkan nafas. Lingkar Pinggang yang normal atau sehat memiliki nilai dibawah 88 cm (35 inches) untuk wanita dan dibawah 102 cm (40 inches) untuk pria.

Hubungan Diabetes dengan Diabetes Melitus

Menurut beberapa hasil penelitian, diabetes melitus tipe 2 sangat erat kaitannya dengan obesitas. Orang gemuk (overweight) dengan nilai BMI di atas 25, setiap peningkatan BMI 1 angka mempunyai kecenderungan menjadi kencing manis sebesar 25%. Dengan bertambahnya ukuran lingkaran perut dan panggul, terutama pada obesitas tipe sentral, menimbulkan resistensi insulin, suatu keadaan yang menyebabkan insulin tubuh tidak dapat bekerja dengan baik, maka terjadilah kencing manis.. Pada penderita diabetes melitus tipe 2, pankreas sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin tersebut tidak dapat bekerja maksimal membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa karena terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas hal inilah yang disebut dengan resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi salah satunya disebabkan oleh kadar lemak darah yang tinggi (terutama kolesterol dan trigliserida).

Sumber :
Husnah.2015. Tatalaksana Obesitas. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.Volume 12 Nomor 2.

              Pada keadaan normal, insulin merangsang transport glukosa. Insulin berikatan dengan subunit a reseptor tirosin kinase menyebabkan insulin mengaktivasi subunit β tirosin kinase. Tirosin kinase yang telah teraktivasi akan memfosforilasi protein insulin receptor substrates (IRS) pada tirosin sedangkan pada kondisi obesitas banyaknya jumlah sel lemak menyebabkan sekresi TNF-a dan leptin meningkat. TNF-a mengganggu kerja insulin dengan cara menghambat pemberian sinyal untuk reseptor insulin atau mengganggu aktivitas reseptor tirosin kinase sehingga IRS tidak terfosforilasi.

Sumber :
Lestari, A. Resistensi Insulin : Definisi, Mekanisme dan Pemeriksaan Laboratoriumnya. repositori.unud.ac.id

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Search This Blog

Powered by Blogger.