Obesitas
merupakan keadaan sesorang yang memiliki berat badan berlebihan. Obesitas saat
ini disebut sebagai the New World Syndrome, angka obesitas setiap tahunnya
selalu meningkat. Di seluruh dunia, kini dilaporkan ada lebih dari satu miliar
orang dewasa yang memiliki berat badan lebih (gemuk), dan paling sedikit ada
300 juta orang yang masuk kategori obesitas (BMI di atas 30). Obesitas dapat
memicu terjadinya komplikasi penyakit lain misalnya kencing manis, tekanan
darah tinggi, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan beberapa penyakit
kanker.
Obesitas
secara umum dibagi atas dua kelompok yaitu
tipe obesitas sentral dan tipe obesitas ginoid. Tipe obesitas sentral yaitu
dengan ciri-ciri badan berbentuk perut membuncit ke depan, banyak didapatkan
pada kaum pria. Tipe ini cenderung akan timbul penyakit jantung koroner,
diabetes dan stroke. Sedangkan obesitas Tipe Ginoid Banyak pada kaum wanita
terutama yang telah masuk masa menopause, panggul dan pantatnya besar, dari
jauh tampak seperti buah pir.
Cara Mengukur Obesitas
Pertama adalah mengukur BMI (Body
Mass Index), yang kedua adalah mengukur Lingkar Pinggang atau Waist
Circumference. Body Mass Index dihitung dengan mengukur tinggi badan (dalam
meter) dan berat badan (dalam kilogram), kemudian masukkan ke dalam rumus
sebagai berikut:
Pengukuran
BMI ini tidak akurat bila dipakai untuk orang tertentu, misalnya body builder
atau atlit (otot mempunyai berat lebih daripada lemak), anak, orang tua, wanita
hamil, atau orang dewasa yang pendek (tinggi badan kurang dari 5 feet atau 150
cm).
Waist
Circumference (LingkarPinggang) diukur dengan meletakkan pengukur pada pinggang
tepat di atas tulang panggul, ukurlah lingkar pinggang pada saat mengeluarkan
nafas. Lingkar Pinggang yang normal atau sehat memiliki nilai dibawah 88 cm (35
inches) untuk wanita dan dibawah 102 cm (40 inches) untuk pria.
Hubungan Diabetes dengan Diabetes Melitus
Menurut beberapa hasil penelitian,
diabetes melitus tipe 2 sangat erat kaitannya dengan obesitas. Orang
gemuk (overweight) dengan nilai BMI di atas 25, setiap peningkatan BMI 1 angka
mempunyai kecenderungan menjadi kencing manis sebesar 25%. Dengan bertambahnya ukuran
lingkaran perut dan panggul, terutama pada obesitas tipe sentral, menimbulkan
resistensi insulin, suatu keadaan yang menyebabkan insulin tubuh tidak dapat
bekerja dengan baik, maka terjadilah kencing manis.. Pada penderita diabetes melitus tipe
2, pankreas sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk
mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin tersebut
tidak dapat bekerja maksimal membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa karena
terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas hal inilah yang disebut dengan
resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi salah satunya disebabkan oleh
kadar lemak darah yang tinggi (terutama kolesterol dan trigliserida).
Sumber
:
Husnah.2015.
Tatalaksana Obesitas. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.Volume 12 Nomor 2.
Pada keadaan normal, insulin
merangsang transport glukosa. Insulin berikatan dengan subunit a
reseptor tirosin kinase menyebabkan insulin mengaktivasi subunit β tirosin
kinase. Tirosin kinase yang telah teraktivasi akan memfosforilasi protein
insulin receptor substrates (IRS) pada tirosin sedangkan pada kondisi obesitas
banyaknya jumlah sel lemak menyebabkan sekresi TNF-a dan
leptin meningkat. TNF-a mengganggu kerja
insulin dengan cara menghambat pemberian sinyal untuk reseptor insulin atau
mengganggu aktivitas reseptor tirosin kinase sehingga IRS tidak terfosforilasi.
Sumber
:
Lestari,
A. Resistensi Insulin : Definisi, Mekanisme dan Pemeriksaan Laboratoriumnya. repositori.unud.ac.id
0 comments:
Post a Comment